Sabtu, 31 Maret 2018

Kejutan Spasi Media (Reaksiku)

Assalamu'alaikum, 우리 다시 만나요~


Terpaksa aku skip keaktualan tulisan tentang kejutan hari kemarin, karena tugas Mata kuliah Metode Statistik 2 ㅠ.ㅠ Karena tugas itu juga aku terjaga sampai malam. 'Soal'nya hanya lima buah tapi karena minimnya latihan soal serupa aku sangat lama saat mengerjakannya, huft. Tapi akhirnya siang ini tugas itu selesai sudah dan kusetorkan ke tutor/dosen (via ONLINE tentu, UT itu mahasiswa dan dosen LDR an wkwkwk).

Di post sebelumnya aku bercerita metodeku menulis cerpen, untuk sekarang aku ingin mengabadikan kekonyolan pagi kemarin. So, lets get start it~

Mari mundur lagi satu hari yang lalu, tak usah jauh-jauh, hihi. Sebagai pengangguran, aku lebih leluasa mengecek handphone, entah itu email, chat WA, atau instagram. Yang terakhir ini aku sangat suka, kadang malah terjebak kebiasaan buruk; stalking akun mantan (Haha, terkadang malah akun mantannya mantan 😂). Pagi itu akupun membuka aplikasi ber'ikon' kotak warna gradiasi merah muda oranye dan kuning itu. Satu foto yang muncul di time line yang teratas  membuat mataku refleks terbuka lebih lebar, namun menciutkan hatiku. Fotonya ada di bawah ini.

Ini adalah pengumuman untuk cerpen yang kuceritakan di post sebelumnya. Aku ingat betul, proses menulisnya waktu itu saat hujan tak begitu lebat namun dengan angin yang lumayan kencang. Angin itu mengarahkan percikan air hujan memasuki ruang tengah tempat komputer di perpus lewat sebuah kotak ventilasi di tembok bagian atas. Sayangnya, komputer berada tepat di bawah ventilasi itu, kau tahu? Aku mengetik sambil digerimisi air hujan yang tertiup angin. Keyboard dan kerudungku lama-kelamaan basah, meski tak seberapa. Tapi tetap saja lucu bagiku, Alhamdulillah aku suka hujan, jadi itu tak begitu masalah.

Dua hari sebelumnya lomba yang juga diselenggarakan Spasi Media yaitu puisi, telah diumumkan lebih dahulu. Total naskah yang masuk ada 1061 puisi dan cerpen 223. Di pengumuman puisi, pada caption langsung dituliskan juara 1 dan dua, dan yang lainnya untuk kontributor ada di blog Spasi Media. Kukira cerpen pun sama demikian. Setelah ku scroll foto tadi untuk membaca caption yang kudapati adalah seperti ini. Jujur aku agak kesal. Hihi.

Mau tak mau akupun membuka blog pengumuman itu. Koneksi internet pagi hari cepat, jadi tak perlu menunggu lama layar handphoneku telah menampilkan blog yang kutuju. Berbanding terbalik dengan koneksi internet, aku seolah lola (loading lambat) bergumam dalam hati, "kalau menang tidak boleh sombong, kalau kalah tidak boleh terlalu sedih karena cerpen bisa digunakan untuk lomba lain, kalau naskah dijadikan kontributor syukuri saja meski tidak bisa untuk ikut lomba lainnya". Setelah gumaman itu selesai, kulanjutkan membaca pengumuman, tetap lambat dan memicingkan satu mata. Tepat pada judul karya yang menjadi juara 1, aku tak percaya mengapa tertulis "LUKA DI LEMARI" (CAPSLOCK JEBOL :D)?

Saat itu aku belum membaca namaku di belakangnya, karena handphone yang kupegang sengaja kubalik layarnya seperti ketakutan melihat gambar menyeramkan, tak percaya dengan pengumuman itu, kubaca lagi. Benar, namaku ada di belakang kata 'karya' setelah judul cerpenku itu. Alhamdulillah, ingat Ica tak boleh sombong!

Aku menangis dan mengucap hamdalah berulang kali, semua karena Allah yang berkehendak memberi 'kemampuan ini'.

Sembari menjemur pakaian tadi sore aku terpikir sesuatu. Ada yang bilang, wah kamu bisa Matematika ya (saat aku sekolah dulu, btw ini mata pelajaran favoritku); wah kamu bisa nulis cerpen ya?; wah kamu bisa main rubik ya?; dan wah lainnya.

Aku menyadari ini,

Aku tahu aku 'bisa', namun bukan karena aku telah 'bisa'.
Melainkan aku tahu, aku mau berusaha untuk 'bisa'.

Bisa dimengerti? Haha, seperti kata kakek Einstein, kita membutuhkan 1% inspirasi atau bakat, dan 99% sisanya adalah kerja keras!

Jadi, yakinlah kamu 'bisa', dan mau berusaha untuk 'bisa'.
 Catatan penting tentang lomba, yang 'scenario'nya cerpenku menang, ini kompetisi yang bukan menjadikanku penulis hebat hanya karena menang lantas bersombong ria, sama sekali tidak. Aku masih pemula seperti kalian (kalian yang pemula tentunya), dan berproses menjadi lebih baik dalam menulis (juga semua hal yang baik). Semangat menulis dan mengembangkan hobi, bakat, atau passionmu!

Wassalamu'alaikum, 안녕~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar