Jumat, 31 Agustus 2018

Nasi Goreng Kencur(ku)

Assalamu'alaikum ^^

Nasi Goreng di Kotaku, adalah tema yang digunakan dalam kompetisi blog traveling yuk. Nah, aku mau jujur nih, bahwa tulisanku ini 'agak' sedikit melenceng dari tema. Kota yang sekarang aku tinggali adalah Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dimana nasi gorengnya 'normal' seperti pada umumnya, hehe. Jadi, aku malah akan me-review nasi goreng yang mamake masak sejak aku masih kecil dulu di kampung halaman kami; yap nasi goreng kencur!

OK, secara geografis kampung halamanku itu berada di kecamatan Gombong, kabupaten Kebumen, Jawa Tengah; sebuah desa bernama Kalitengah. Kebumen yang terkenal dengan genteng Sokka dan Lantingnya, namun Nasi Goreng Kencur yang selalu terkenang dalam masa kecilku.

Perbedaan yang signifikan hanyalah 'kehadiran kencur' di nasi goreng ini. Bagi yang belum pernah tentu saja akan bilang 'Aneh!'. Tapi wahai saudaraku, tahukah kamu berkata begitu pada sesuatu yang bukan budayamu tidaklah tepat atau bisa dikatakan 'lebih aneh', marilah ganti presepsi itu dengan kata 'UNIK'. Bukankah akan terdengar bahwa nasi goreng kencur(ku) menjadi bagian keberagaman kuliner Indonesia? Tentu saja! ;)

Bersamaan dengan membuat tulisan ini, diakhir deadline juga, aku memasak nasi goreng yang ku-review ini. Bahan dan bumbunya  seperti dalam foto di bawah ini.

Bagaimana rasanya di lidahku? Aku akan membahas kencurnya ya, rasanya membuat pedas dari cabai lebih kuat dan menggugah selera karena kencur sendiri rasanya juga pedas namun 'berbeda' dari pedas cabai, selain itu ada rasa 'getir' yang khas. Nah bagi yang tidak tau arti 'getir', menurut KBBI getir adalah rasa pahit agak pedas (seperti kulit jeruk). Begitu! Bagi keluargaku, tanpa kencur nasi goreng tidaklah sesuai dengan kriteria lidah kami, ada bagian besar yang hilang, dan bagian itu penting! (SERIUS INI! :D)

Hmm, aku teringat satu makanan yang juga menggunakan kencur sebagai bumbu utamanya, yaitu Seblak. Seblak adalah makanan khas Bandung, kalau kamu pernah makan seblak dan suka (walaupun bukan orang Bandung) berarti lidahmu juga akan bisa menerima rasa nasi goreng kencur ini, hehe. Yaa, walaupun tetap saja ada perbedaannya, nasi goreng normalnya tidak pakai kencur sedangkan Seblak pasti/harus ada kencur.

Semoga aku menang, eh, maksudnya banyak para treveller yang cinta kuliner juga, mengenal keunikan nasi goreng kencur dari daerahku ini. Maka, nasi goreng kencur akan menasional, yeee! ^^

Sekian, good luck for me~!

Wassalamu'alaikum


1 komentar:

  1. Mungkin cocok jika sudah melalui pembiasaan pak, dan balik ke toleran lidah masing-masing orang pak, ada yang cocok meski bukan dari daerah tsb. Contohnya saya suka kimchi pak hehe

    BalasHapus