Kamis, 13 September 2018

Dendam Positif

Assalamu'alaikum~

Hari ini tanggal 13, Kamis, September. Semua orang tahu, jika tidak lupa, kan?

Aku tak bisa menulis banyak untuk tulisan ini, malah seharusnya aku meneruskan Bab 2 dari M2 ku, yang semoga bisa selesai kutulis akhir bulan ini. Mungkin aku akan terkesan buru-buru, tapi setelah kuperhitungkan waktuku, barangkali lebih baik aku harus fokus pada satu hal  daripada menjalankan keduanya secara bersamaan. Ya, Oktober dan November adalah waktuku untuk belajar, semester 3. Jadi, aku harus semangat menyelesaikan buku pertamaku bulan ini, bulan kelahiranku di dunia.

Bagi mereka yang dekat denganku, maka tak asing dengan ocehanku yang berkaitan dengan penulis idolaku, Bunda Asma Nadia, juga kakaknya Bunda Helvy.

Bunda Asma pernah menuliskannya di salah satu bukunya (kalau tidak salah, twitografi Asma Nadia), bahwa beliau adalah seseorang yang mengubah segala dendam menjadi hal positif, yang disebutnya dendam positif.

Beri satu contohnya!
Dalam buku Twitografi Asma Nadia, salah satu twitnya seperti ini:
Gara-gara patah hati saya yang tadinya ranking 65 dari 225 anak, semester berikutnya jadi juara I umum se-SMP. Eh si dia malah gak naik kelas->> jadi ilfil :p #dendampositif

---
Kamis lalu, aku bertemu dengan seorang penulis, untuk yang ketiga kali. Alasan kami bertemu karena gelang yang kubuat untuknya, dia berniat membeli tapi aku menolak, kuberikan secara begitu saja/?

"Tidak usah bayar," kataku sore itu.
"Wah balas dendam," balasnya kemudian. Aku tertawa, iya dua hari sebelumnya, dipertemuan yang kedua ia memberiku buku keduanya (dua dua dua, cinta yang ku....*salfok). Buku puisi yang setelah kubaca, sangat keren, tanpa bayar juga.

Lalu diobrolan berikutnya yang aku lupa tentang apa, karena kami membicarakan banyak hal, dia berkata lagi, "Kamu pendendam ya?"
Aku saat itu yang sedang mengaduk-aduk isi cangkirku, geli sendiri mendengarnya.
"Iya, aku pendendam bertahun," akhirnya aku mengaku.

Kembali ke betapa sukanya aku pada Bunda Asma Nadia, mungkin aku jadi melakukan dendam positif itu. Iya, positif kan, sebab aku bukan melukai orang lain.  Atau psikopat yang merencanakan pembunuhan, hehe.

Salah satu dendam positifku adalah:
Aku yang gagal pada seleksi provinsi OSN 2014, kemudian tahun berikutnya menjadi perwakilan Kalimantan Tengah di ajang OSN tingkat Nasional di Jogja, 2015 lalu. :D

Sudah dulu ya, bab 2 sudah menungguku!
Wassalamu'alaikum~

1 komentar:

  1. Dendam, benci, cinta adalah emosi terdalam yang mampu menggerakkan dunia, Selamat menebar dendam positif di dunia ini he... he..

    BalasHapus